Selasa, 05 April 2011

Etika Seorang Tambal Ban

Etika Seorang Tambal Ban Pinggir Jalan


Sekarang ini seperti di kota-kota bessar semua propesi di geluti orang untuk mencari nafkah sehari-hari tak terkecuali yang satu ini pasti banyak kita jumpai di tepi-tepi pinggir jalan raya, yaitu Tambal Ban. walaupun kadang keberadaannya mengganggu ketertiban umum, tapi kadang kita merasa terbantu ketika kendaraan yang kita kendarai bannya mengalami kebocoran.

Tukang tambal ban memang susah-susah gampang ditemukan. Biasanya tandanya ada ban bekas tergantung di pinggir jalan ataupun ada ban bekas yang di letakkan di pinggir jalan dan di beri nama. Rambu (yang saya baru liat ini) sepertinya jadi simbol "resmi" tukang tambal ban.

Sumber foto : http://www.antibanbocor.com/products/23/0/Rambu-resmi-tambal-ban/

            Pada umumnya Tukang Tambal Ban  adalah kaum lelaki, tetapi kadang kita  juga menjumpai kadang-kadang ada juga dari kaum wanita/ ibu-ibu. 
http://www.langitperempuan.com/2008/07/tukang-ojek-suwarni-juga-tukang-tambal-ban-juga-main-ludruk/
Kadang juga keberadaan tukang tambal membantu dan kadang juga ada sebagian tambal ban yang iseng/nakal nekat menyebarkan paku dijalanan, yang dampaknya sangat riskan terjadi kecelakaan bagi pengguna jalan raya, hal ini semestinya tidak dilakukan oleh seorang tambal ban yang dampaknya dapat merugikan pengendara jalan raya.
http://arsipberita.com/show/pengguna-jalan-kecam-tukang-tambal-ban-soal-ranjau-paku-142195.html
           
Modal awal yang dimiliki seorang tambal ban tidak terlalu banyak, hanya menggunakan peralatan tambal ban yang sederhana, ember yang berisi air untuk meriksa kebocoran di ban dan sebuah kompresor untuk menambah angin.Walaupun kadang keberadaannya mengganggu ketertiban umum karena kadang letaknya di trotoar jala-jalan raya, tapi itulah adanya tambal ban susah untuk ditertibkan karena kadang oknumpun terlibat dalam hal ini, seperti memberi ijin ketika dia membuka tambal ban dan ada  ada hal yang harus di penehui seorang tambal ban harus memberi uang setoran awal dia mendirikan tamblal ban dan kadang ada juga yang harus menyetor uang tiap bulannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar